Kamu menemukan kesulitan untuk memahami diri kamu? atau kamu belum tau siapa diri kamu? atau kamu sudah tau siapa diri kamu tetapi kamu tidak tau cara mengembangkan nya??? Nah, disinilah tempat kamu memahami diri kamu sendiri. Disini kamu menemukan langkah-langkah untuk menemukan jati diri kamu , karena langkah-langkah ini berasal dari pakar-pakar yang ahli dalam bidang ini. Penasaran??? dan mau tau kan????
Yuk langsung aja di baca .... :)
1.PENGENALAN DIRI
PENGENALAN
DIRI
Moderator : WAHID PERMATA
Pembicara : HERMAN BEDI AGTRIADI, S.Si, M. Kom
Moderator : WAHID PERMATA
Pembicara : HERMAN BEDI AGTRIADI, S.Si, M. Kom
Pada
dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi
lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang
untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya
untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki
kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud
sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan
terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa
dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi.
Untuk itu
penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah mencapai
tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal
dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang
totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki
maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal
diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan
berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.
Pengertian
Menurut John
Robert Powers (1977), konsep diri adalah ‘kesadaran dan pemahaman
terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa
kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep
diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan
pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.
Tujuan
Dengan
adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :
- Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya.
- Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.
Mengapa
Konsep Diri Diperlukan ???
Setiap orang
perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan
perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang
yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan
hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap
kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian ‘konsep
diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan
dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.
Proses
Pembentukan Konsep Diri
- Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.
- Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang juga berperan dalam pembentukan konsep diri.
- Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar. Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak konsisten.
Konsep diri
mencakup 3 aspek, yaitu :
(1)
pengetahuan,
(2) harapan
diri,
(3)
penilaian diri.
Pengetahuan :
Adalah apa
yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :
–
Identitas formal
–
Kualitas pribadi
–
Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain
–
Ekspresi verbalnya ‘saya adalah …………….. ‘
Harapan :
–
Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
–
Karakteristik pribadi
–
Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang
–
Ekspresi verbalnya ‘saya seharusnya dapat menjadi …………..’.
Penilaian
diri :
Merupakan
proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan
harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Hasil
perbandingan ini menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri :
- Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya.
- Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.
Konsep Diri
Negatif Dan Positif
Pandangan
seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik, yaitu ;
konsep diri negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui posisinya,
seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah kemana.
Konsep diri
( – ) ——————————> Konsep diri ( + )
Konsep diri
negatif :
Seseorang
dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila :
- Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.
- Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
- Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.
Konsep diri
negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula, dimana seseorang
merasa sebagai pribadi yang ‘baik’. Dengan demikian ciri konsep diri
negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri,
harapan-harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya
penghargaan terhadap diri sendiri.
Konsep diri
positif :
Seseorang
dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :
- Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya
- Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
- Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.
Ciri konsep
diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang
dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau
penghargaan diri yang sehat.
Perubahan
Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perubahan
konsep diri :
Seperti
telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri
seseorang, dan lebih bersifat subyektif. Dalam konsep diri memuat
perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk
bisa mewujudkannya. Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau
kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya sehingga menghasilkan konsep diri
yang baru dan menyenangkan.
Tahapan
untuk mengubah konsep diri sebagai berikut :
- Tetapkan perubahan yang akan dicapai
- Dapatkan umpan balik dari orang lain
- Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
- Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri
Penerapan
konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :
Dalam
bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang
berbeda-beda. Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri,
antara lain :
1)
Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya
2)
Pandai mengendalikan diri
3)
Tenggang rasa
4)
Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya
Contoh :
- Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat. Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan mengambil keputusan tanpa emosional.
Jadi konsep
diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri,
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian mampu menerima
dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini
seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang
positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki
sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki
keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya
tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang
yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai
hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari
kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau
melanggar hak
orang
lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena
umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut
sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita
harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang
lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian
dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri : lebih
baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada
diam menerimanya dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).
- Ada 4 tipe karakteristik :
Ø
Sanguinis : percaya diri tinggi.
- Emosi : – suka berbicara.
–
menghidupkan pesta.
– selera
humor baik.
– penuh
semangat / ekspresif.
- Dalam pekerjaan : – suka relawan.
–
kreatif.
–
inovatif, antusiasme.
– mulai
dengan cemerlang.
- Kelemahan : – terlalu banyak bicara.
–
mementingkan diri sendiri.
– tidak
dewasa.
– pelupa,
tidak tertib.
– bukan
pendendam.
Ø
Koleris : menyukai hal yang baru / berjiwa pemimpin.
- Emosi : – berbakat pemimpin.
– dinamis,
aktif.
– tidak
emosional.
– bebas,
mandiri.
– tegas.
- Dalam pekerjaan : – berorientasi target.
–
melihat seluruh gambaran.
–
menekankan pada hasil.
–
terorganisasi baik.
– bergerak
cepat dan bertindak.
- Kelemahan : – pekerja keras.
–
cenderung memperalat orang lain.
–
kurang bisa minta maaf dan tidak sabaran.
Ø
Melankolis : tertata hidupnya / punya jadwal sendiri.
- Emosi : – analitis.
– suka
berkorban.
– serius dan
tekun.
– menghargai
keindahan.
– musical,
berbakat dan kreatif.
– mendalam
dan penuh pikiran.
- Dalam pekerjaan : – berorientasi jadwal.
–
perfeksionis.
–
sadar perincian.
–
ekonimis, teratur dan rapi.
- Kelemahan : – suka murung dan tertekan.
–
merasa bersalah.
–
merendahkan diri sendiri.
–
pendedam.
– suka
mengkritik orang lain.
Ø Plekmatis
: suka damai, santai.
- Emosi : – kepribadian rendah hati.
–
mudah bergaul , santai.
–
diam, tenang.
–
sabar, hidup konsisten.
–
pintar menyembunyikan emosi.
–
tenang tapi cerdas.
- Dalam pekerjaan : – bercakap dan mantap.
–
damai , mudah sepakat..
–
menjadi penengah masalah.
–
menghindari konflik.
–
menemukan cara yang mudah.
- Kelemahan : – tidak antusias.
–
cenderung melawan perubahan.
–
tidak berorientasi tujuan.
–
lebih suka menonton.
–
terlalu pemalu dan pendiam.
– malas dan
tidak peduli atau cuek.
2.PENGEMBANGAN DIRI
PENGEMBANGAN
DIRI
Moderator : DIANA KUSUMA ASTUTI
Pembicara : SERA LIUNARY MOERNI, ST
Moderator : DIANA KUSUMA ASTUTI
Pembicara : SERA LIUNARY MOERNI, ST
Pengembangan
diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk
mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya,
namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa
dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus
mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
- Ia mau berubah,
- Ia harus berubah,
- Ia dapat berubah.
Oleh karena
itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah.(CHANGE)
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan beberapa hal berikut :
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan beberapa hal berikut :
- Dengan cara bagaimana akan memanfaatkan kekuatan kelebihan ?
- Dengan cara bagaimana kekurangan dapat diatasi ?
- Peluang apa saja yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan ?
- Hambatan apa yang akan dijumpai dalam memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan?
Berkaitan
dengan kelebihan dan kekurangan maka yang perlu diperhatikan :
- Fokuskan pada kelebihan bukan pada kekurangan.
- Sikap terhadap kekurangan :
- Fokuskan pada kekurangan yang menimbulkan dampak negatif besar dan memang mungkin untuk dirubah.
- Janganlah merisaukan kekurangan yang memang tidak dapat diubah, imbangilah dengan melihat dan mengembangkan kelebihan anda.
- Jangan terlalu merisaukan kekurangan kecil yang tidak berdampak dalam kehidupan anda.
PENETAPAN
TUJUAN
Berkaitan dengan perumusan tujuan tertentu, perlu diperhatikan beberapa karakteristik yaitu:
Berkaitan dengan perumusan tujuan tertentu, perlu diperhatikan beberapa karakteristik yaitu:
1. Bermakna pribadi, sebaiknya mempunyai arti bagi diri seseorang. Tidak untuk menyenangkan orang lain.
2. Realistik, Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ada kemungkinan untuk mencapainya
3. Jelas dan rinci, tujuan yang luas dan abstrak tidak akan mengarahkan orang pada tujuan yang akan dicapai.
4. Menantang, memerlukan usaha untuk mencapainya.
5. Beresiko sedang, kemungkinan tercapainya lebih besar daripada kemungkinan gagalnya.
6. Dapat diukur, ada kriteria ukuran keberhasilannya.
7. Mempunyai batasan waktu.
MANAGEMEN
DIRI
Anda sudah mengenal diri, dan anda sudah menetapkan tujuan ?. Akankah tujuan tersebut tercapai kalau anda senantiasa tidak mempunyai waktu untuk mencapainya, jika anda senantiasa mengalahkan tujuan tersebut untuk mengerjakan aktivitas lain ?.
Prinsip dalam management waktu adalah :
“ Dahulukan yang utama dan anda harus berani memutuskan mana-mana saja yang utama”.
MATRIKS MANAGEMENT WAKTU
Anda sudah mengenal diri, dan anda sudah menetapkan tujuan ?. Akankah tujuan tersebut tercapai kalau anda senantiasa tidak mempunyai waktu untuk mencapainya, jika anda senantiasa mengalahkan tujuan tersebut untuk mengerjakan aktivitas lain ?.
Prinsip dalam management waktu adalah :
“ Dahulukan yang utama dan anda harus berani memutuskan mana-mana saja yang utama”.
MATRIKS MANAGEMENT WAKTU
I.
Aktivitas penting mendesak
orang yang suka buang-buang waktu.
|
II.
Aktivitas mendesak tak penting
orang suka menegndalikan jadwal.
|
III.
Aktivitas penting tak mendesak
orang yang hanya ikut-ikutan saja.
|
IV.
Aktivitas tak penting tak mendesak
tak ada pekerjaan , tetepi sok sibuk.
|
Semua
aktivitas yang kita lakukan pasti termasuk dalam salah satu dari 4 kuadran
tersebut. Untuk mengelola aktivitas diperlukan:
1. Penjadwalan kembali aktivitas anda.
1. Penjadwalan kembali aktivitas anda.
Langkah-langkahnya:
- Telitilah penggunaan waktu anda selama ini.
- Temukan dan kurangi (hilangkan) aktivitas-aktivitas yang berlebihan yang merupakan kuadran III dan IV. Waktu yang digunakan dikurangi atau aktivitas tersebut dihilangkan.
- Aturlah tujuan-tujuan pengembangan diri berdasarkan waktu yang ada dengan prinsip prioritas.
- Lakukan organisasi mingguan terhadap aktivitas anda.
2.
Pendelegasian
Ketika suatu urusan tidak dapat dikerjakan maka bukan beratri kita tinggalkan begitu saja. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendelegasikan kepengurusan. Pendelegasian ini berfokus pada hasil yang diharapkan bukan pada metode dan memerlukan pengertian timbal balik yang jelas dan terbuka dan komitmen sehubungan dengan harapan dalam 5 area yaitu:
1) Hasil yang diinginkan
2) Patokan
3) Sumber Daya yang dapat digunakan
4) Akuntabilitas (proses evaluasi)
5) Konsekuensi bukan Akibat
Ketika suatu urusan tidak dapat dikerjakan maka bukan beratri kita tinggalkan begitu saja. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendelegasikan kepengurusan. Pendelegasian ini berfokus pada hasil yang diharapkan bukan pada metode dan memerlukan pengertian timbal balik yang jelas dan terbuka dan komitmen sehubungan dengan harapan dalam 5 area yaitu:
1) Hasil yang diinginkan
2) Patokan
3) Sumber Daya yang dapat digunakan
4) Akuntabilitas (proses evaluasi)
5) Konsekuensi bukan Akibat
3.MENDENGAR AKTIF
MENDENGAR
AKTIF
Moderator :
Jontario Zainudin
Pembicara :
Danu Putra Anugrah
Mendengar aktif adalah berusaha benar-benar memahami apa yang ingin disampaikan oleh lawan bicara. Tujuan mendengar aktif terpusat pada siapa yang Anda dengarkan, meskipun di dalam kelompok atau perorangan, dengan tujuan untuk mengerti apa yang ia katakan.
Aksi di
dunia nyata bahwa 20% kita berbicara dan 80 % kita mendengar.
Ada tiga hal
yang harus Anda lakukan jika Anda ingin menjadi seorang active listener,
yaitu :
1) Targetkan
dapat melakukan paraphrasing (mengulang pesan dengan kata-kata
sendiri);
2) Mengecek
kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar persepsi kita
pas dengan yang dimaui pengirim; dan
3) Behaviour
discription (gambaran perilaku sender), maksudnya adalah agar kita
bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda
saat mengeluarkan suatu statement sehingga kita dapat
menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim.
Pada dasarnya
ada 6 unsur mendengarkan secara aktif, yakni hearing, understanding,
remembering, intrepreting, evaluating, responding.
Tata cara
pendengar yang baik:
1. Ketahui
objeknya (apa yang menjadi pembahasan)
2.
Penyesuaian gaya bahasa (ramah dan santun)
3. Antisipasi
distorsi (antipasi hambatan)
4. Pahami
umpan balik (ada feedback)
PEMBICARA yang berkelas dengan cara PENDENGAR yang
baik.
Pendengar
yang positif itu :
– Kejelasan
(Clarity)
– Terbuka
– Lengkap (Completeness)
– Singkat (Conciseness)
– Ketepatan
(waktu dan tempat)
– Tidak
bicara semua (not all talk)
Tipe – tipe
orang
- Shifrun, ada atau tidak adanya kita, orang – orang di sekitar biasa saja, tidak bersedih dan tidak juga gembira.
- Faarid, adanya kita semua bahagia dan tidak adanya kita orang sekitar rindu dan sedih.
Rumus SMART Spesific
Measurable
Acchiveable
Realistic
Timely
4.BERBICARA EFEKTIF
Moderator :
Buyung Ahmad
Pembicara :
Firman Bima
Berbicara berarti berkata, bercakap, melahirkan pendapat, berunding.
Efektif
ialah lugas, mudah dipahami agar dapat membuat hasil yang sempurna
Berbicara
Efektif berarti adanya Sender —–> Receiver kemudian
adanya Feedback dari receiver kepada
sender.
Ada 4 fokus
berbicara efektif:
1. Matching
the communication to receiver
a. Singkat, padat, dan jelas pada ide utama
b. Sesuaikan denga lawan bicara, pahami latar belakang lawan
bicara dan gunkan bahasa yang
dipahami pendengar.
c. Hindari jenis bahasa yang menghambat, sperti menyakiti orang
lain.
2. Nonverbal
cues
Do…
Don’t…
a. Mata
b. Bahasa tubuh
c. Suara
3.
Appopriate use of humor
Sesuaikan konteks pembicaraan
4. Speech
anxiety
a. Preparation
b. Practice
c. Acceptance
Adanya
hambatan dalam berbicara efektif. yaitu:
1. Hambatan
Fisik, contoh tuna rungu, dll.
2. Hambatan
Psikologis, contoh malu, marah, dll.
3. Hambatan
Semantik, contoh penyebutan “Antisipasi” menjadi “Antisisapi”.
Cara
berbicara Efektif
– Tumbuhkan
minat lawan
– Nada,
frekuensi, intonasi, dan kecepatan bicara yang tepat
– Bahasa
tubuh yang tepat
– Perhatikan
respon lawan bicara
– Libatkan
pendengar dalam pembicaraan, jangan mendominasi
Rahasia
Berbicara :
- Stimulasi
- Edit
- AKU (Ambisi, Kenyataan, Usaha)
- Jangan Memotong
- Hindari Topik yang Membosankan
- Jangan Menyinggung Perasaan
>>Ingat!!
apa yang dibicarakan adalah hal yang penting, tetapi cara menyampaikannya
adalah yang lebih penting.
5.A.K.U (Ambisi
Kenyataan Usaha)
Moderator :
Erman Tri
Pembicara :
Muhammad Makhathir
Ambisi ialah keinginan besar untuk
mengejar sesuatu
Faktor
lahirnya ambisi :
1. Ada rasa
untuk kenikmatan
2.
Ketentraman
3.
Kehangatan
4. Kecitraan
5.
Kekuasaan.
6. Ketenaran
7.
Keberhasilan
BAGAIMANA
CARA MENUMBUHKAN AMBISI TERSEBUT???
1. Dari analogika (niat) berpatokan terhadap ambisi
1. Dari analogika (niat) berpatokan terhadap ambisi
2.
Tentukan kapan mau kerja
3.
BEkerja samalah dengan mereka yang dapat membantu kamu dalam mencapai ambisi
tersebut
4.
Eksplarasi gagasan
5.
Berppikir positif
Kenyataan berarti realita sebenarnya. atau
merupakan pendukung atau pun sebaliknya , sehingga sanggup menerima kenyataan.
ada dua
faktor: Internal (Keyakinan, kesanggupan, kecenderungan pribadi, dll) dan
Eksternal (kondisi dan lingkungan)
Usaha ialah tindakan nyata yang
menggunakan tenaga, pikiran untuk mewujudkan suatu tujuan.
Ada 2 macam
usaha yaitu:
1. Reaktif :
usaha yang terjadi tanpa adanya rangsangan dari pihak lain.
2. Proaktif
: Usaha yang terjadi dengan adanya rangsangan dari pihak lain terlebih dahulu.
6.S.R.K (SASARAN,
RESIKO, KONSEKUENSI)
Moderator : ELZA BELINDA
Pembicara : LUTFI MAULANA
- S.R.K ( Sasaran, Resiko, Konsekuensi )
- Sasaran adalah sesuatu yang ingin dicapai baik secara individu maupun kelompok.
Ø
Tahap – tahapnya :
–
Persiapan yang matang.
–
Pelaksanaan.
–
Evaluasi.
Ø
Gangguan terhadap sasaran :
–
Menurunnya motivasi.
–
Pengaruh dari luar.
–
Berubahnya keadaan lingkungan.
Ø
Strategi – strategi :
–
Spesifik.
- Apa.
- Kenapa.
- Dimana.
- Siapa.
–
Measurable ( bisa diukur ).
- Untuk menentukan sudah tercapai atau belum.
- Untuk mengontrol pencapaian tujuan.
–
Attainable.
–
Relevant.
–
Time-bound.
- Resiko adalah kemungkinan yang akan muncul dari perbuatan yang dilakukan.
Ø
Manajemen resiko antara lain :
–
Identifikasi ancaman.
–
Identifikasi penyebab ancaman.
–
Tentukan resiko.
–
Tentukan langkah antisipasi.
Ø Apa
yang kita lakukan pada resiko negatif :
–
Menghindari.
–
Menghadapi.
–
Menerima.
–
Dibagi-bagi. Jadi tidak dilakukan sendiri.
Ø Apa
yang kita lakukan pada resiko positif :
–
Diexploit / dimaksimalkan penggunaannya.
–
Share.
–
Entrance / meningkatkan.
–
Accept / menerima.
- Konsekuensi adalah akibat yang harus kita terima dari perbuatan yang kita lakukan.
Ø Cara
mencegahnya adalah :
–
Tuliskan apa yang menjadi sasaran anda.
–
Komitmen untuk konsistensi pada sasaran.
–
Motivasi = menjaga semangat terhadap sasaran anda.
–
Rencana cadangan = rencana antisipasi resiko.
–
Do the best = penyesalan berkurang ketika gagal.
–
Evaluasi = sebagai system kendali untuk memperbaiki kinerja.
–
Jangan lupa berdoa juga.
–
Positif thinking.
- Pengendalian Diri Tindakan memahami cara yang disukai dalam melaksanakan pekerjaan. Cara memahami diri :
Ø
Siapa diri kita.
Ø
Mengapa kita beraksi seperti yang kita lakukan.
Ø
Mengetahui kekuatan kita.
Ø
Mengetahui kelemahan kita.
Ø Dan
jangan lupa kalau kita sebagai manusia diciptakan unik.
- Pengembangan Diri
- Meningkatkan potensi diri.
- Progress.
- Meminimalkan kekurangan.
ü
Waktu à konstan.
–
Seluruh rangkain saat ketikan proses berlangsung
–
Intervak saat kejadian.
–
Lama berlangsungnya suatu kejadian.
Ø
Pengaturan waktu yang buruk :
–
Jadwalnya ditentukan orang lain.
–
Menghadiri acara yang tidak penting.
–
Suka menunda pekerjaan.
–
Melakukan pekerjaan dalam kondisi yang mendesak.
–
Menghabiskan wakut untuk having fun.
–
Banyak masalah yang tertunda penyelesaiannya.
ü Visi
à kemampuan untuk melihat harapan / cita-cita.
Ø Ciri
– ciri :
–
Apa yang kita imajinasikan dan pikirkan.
–
Suatu ekspresidari harapan.
Ø
Langkah – langkah :
–
Mengapa saya ada ?
–
Apa keunggulan / kelebihan saya ?
–
Mau apa saya hidup didunia ?
–
Mau jadi apa saya kelak ?
Ø
Urgensi visi :
–
Mendorong untuk berpikir lebih mendalam tentang hidup anda.
–
Menjelaskan hal-hal yang benar-benar penting untuk anda.
–
Mengarahkan visi untuk hidup anda.
–
Memberikan keterarahan hidup anda.
ü Misi
Ø
Langkah-langkah yang anda yakini kebenarannya untuk mencapai visi anda.
Ø Ciri
– ciri :
–
Luhur.
–
Jelas.
–
Mengarah ke visi anda.
Ø Goal
setting :
–
spesifik.
–
Measurable.
–
Achievable.
–
Relevant.
–
Time-bound.
- Pribadi & Organisasi.
Komponen :
Ø
Tujuan.
Ø
Visi.
Ø
Misi.
Ø
Leader.
Ø
Follower.
Ø
Struktur yang jelas.
Ø
Landasan.
- Sudut pandang organisasi :
Ø
Tempat aktifitas administrasi dan manajemen.
Ø
Input à proses à output.
- Dasar – dasar :
Ø
Penentuan tujuan organisasi.
Ø
Struktur organisasi.
Ø
Pembagian kerja.
Ø
Departementalisasi.
Ø
Pelimpahan wewenang dan pendelegasian.
Ø
Koordinasi.
Ø
Rentang kendali.
- Struktur organisasi :
Ø
Informal.
Ø
Formal.
Nah, gmna???? udah tau kan karakter diri kamu .
Serakang waktunya kamu menembangkannya.......
dan semoga bermanfaat ya :)