Senin, 02 Januari 2017

Shell Script

    Shell script adalah suatu file yang berisi perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh shell. Perintah dalam shell script biasa berupa perintah yang dapat dibrikan prompt kendali alur(Flow Control Command). Perintah kendali terbagi menjadi 2 yaitu :
  1. Percabangan 
  2. Perulangan
1. Membuat shell script
 File shellscript dapat dibuat dengan teks editor, seperti vi, pico, joe, gedit, kedit, dll. Setip file script    biasanya diawali dengan baris seperti ini :
    # ! /bin/bash 
yang artinya script dibawah baris tersebut akan dijalankan dengan intepreter /bin/bash. Untuk menandai baris komentar, digunkan tanda " # " pada awal baris.

2. Menjalankan Shell Script
Script dijalankan seperti executable file dengan cara mengetikkan nama file 
pada prompt.

Ada hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan script, yaitu :
1. Direktori tempat script berada harus termasuk dalam search PATH 
Gunakan perintah echo $PATH untuk melihat search PATH yang berlaku saat ini

2. File script harus memiliki ijin akses (permission) r dan x. 
Ubah dengan perintah chmod jika perlu !


  Variabel

Variabel merupakan nama yang mewakili suatu harga string. Nama variabel 
harus diawali dengan alfabet (a..z, A..Z) atau garis bawah/underscore (_) dan 
tidak boleh diawali dengan angka.
Memberi nama variabel :

* Penamaan variabel yang benar             *
Penamaan variabel yang salah Nama                                                           5hari                      hari                                                              2jum _
jumlah


a. Menyimpan Harga Variabel
Bentuk umum: Nama_Var=Harga
Keterangan:
Tidak boleh ada spasi di kiri dan kanan "=".

b. Menampilkan Harga Variabel
Perintah echo digunakan untuk menampilkan nilai yang disimpan dalam suatu 
variabel. Bentuk umum : echo $Nama_Var Keterangan: $ merupakan karakter 
khusus bagi shell yang menyatakan substitusi variabel.
$Nama_Var berarti substitusi harga yang disimpan dalam variabel bernama 
Nama_Var pada posisi tersebut.

c. Menghapus Variabel
Caranya : isi dengan NULL
Contoh :
$ nama= atau
$ nama='' atau
$ nama="" atau
$ unset nama

Parameter
Parameter terbagi menjadi 3, yaitu : 

a. Parameter Posisi (Positional Parameter)
Variabel yang diketikkan pada baris perintah.
Parameter posisi : $0, $1, $2 ... $9

b. Parameter Khusus (Special Parameter)
Variabel yang mempunyai arti khusus bagi shell dan sudah ditentukan oleh shell.
Yang termasuk dalam parameter khusus diantaranya : 
                                            $#, $*, $@

1. $#, fungsinya untuk menyimpan jumlah parameter yang diketikkan pada baris 
perintah.

2. $*, digunakan untuk menyimpan nilai semua parameter yang diketikkan pada 
baris perintah.

3. $@, fungsinya sama dengan $* kecuali bila dalam kutip ganda ("$@") akan     
menempatkan setiap argumen posisi dalam kutip ganda.

4. Mengganti "$*" dengan "$@"

c. Pengutipan
Karakter khusus adalah karakter yang mempunyai fungsi khusus bagi shell.
Contoh karakter khusus :
? : substitusi nama file
* : substitusi nama file
` : substitusi perintah
$ : substitusi variabel
Pengutipan (quoting) berfungsi untuk mengabaikan fungsi dari karakter khusus.

Terdapat empat macam pengutipan :
1. Backslash (\)

2. Kutip Tunggal (' ')
Fungsi : mengabaikan semua karakter khusus di dalamnya, seperti newline, tabs,
 spasi.

3. Kutip Ganda (" ")
Fungsi : mirip dengan kutip tunggal kecuali tidak mengabaikan : $ 
(substitusi variabel )
Back quote/kut ip bal ik (`)
Backslash (\ )

4. Kutip Balik
Fungsinya untuk menjalankan perintah yang ada di dalamnya serta menyisipkan
 standard output nya pada posisi tersebut (command substitution).
Bentuk umum : `perintah`

  * Input dan Output
a. read
Fungsi : untuk membaca data dari keyboard atau file.

Bentuk umum : read var1 var2 ... varn

Keterangan : kata pertama diassign ke var1, kata kedua ke var2 dan seterusnya. 
jika jumlah variabel dalam list lebih sedikit dari jumlah data yang dibaca maka 
sisa baris disimpan dalam variabel terakhir (varn).

Contoh :
1. Membaca data nama dan alamat dari keyboard
2. Menampilkan isi variabel nama
3. Menampilkan isi variabel alamat

b. echo
Fungsi : untuk menampilkan string ke standard output (layar).

Bentuk umum : echo [pilihan] arg1 arg2 ... argn

Keterangan : Setiap argumen dipisahkan oleh satu spasi.
Pilihan yang sering digunakan :
-n : tidak menampilkan baris baru (newline)
-e : untuk menampilkan backslashescaped characters
Backslash escaped characters :

Contoh :
1. Menampilkan isi direktori
2. Menampilkan baris kosong
3. Menampilkan tabulasi
4. Menampilkan baris baru
5. Membuat script untuk menerima input tanpa escape character
6. Membuat script untuk menerima input dengan escape character
7. Pencabangan dengan If
Percabangan terbagi menjadi :

a. If
     Fungsinya untuk mengambil keputusan perintah mana yang akan 
dijalankan dari beberapa pilihan yang ada.
Bentuk Umum: if <kondisi>

Keterangan :
Kondisi diperoleh sebagai hasil eksekusi program (berupa exit status).
Exit status = 0 maka perintahperintah antara then dan fi dilaksanakan.
Exit status <> 0
•Perintah antara then dan if dilompati.
•Untuk bentuk umum dengan else perintahperintah antara else dan fi
dilaksanakan.
b. Bentuk else if
Bentuk else if digunakan jika pilihan yang harus dilaksanakan lebih dari dua.

c. Exit Status
      yaitu Suatu angka yang menunjukkan sukses atau tidaknya suatu
program atau perintah dijalankan. Jika Exit status bernilai..., maka :
Exit status = 0 berarti sukses.
Exit status <> 0 berarti gagal.
Exit status dari suatu perintah pipeline adalah exit status dari perintah paling 
akhir dalam pipeline( | ).

d. Variabel $?
     $? merupakan variabel penyimpanan exit status dari perintah terakhir.

 
8. Evaluasi Kondisi
 
Fungsi : melakukan testing satu kondisi atau lebih
a. test

Bentuk umum : test ekspresi atau [ ekspresi ] atau [[ ekspresi ]]

Keterangan : ekspresi adalah kondisi yang akan ditest untuk bentuk [ ekspresi ]
 harus ada spasi setelah tanda "[" dan sebelum tanda "]" test mengembalikan :
•exit status = 0 jika ekspresi bernilai true.
•exit status <> 0 jika ekspresi bernilai false.

b. Operator String

c. Operator Integer
Keterangan :
Shell tidak akan membedakan tipe harga yang disimpan dalam variabel tetapi test akan memperlakukan suatu harga sebagai integer jika dibandingkan dengan 
operator integer.

d. Operator File

e. Operator Logika
Operator logika terbagi menjadi :

1. Operator negasi (!)
Fungsi : menegasikan hasil evaluasi kondisi/ekspresi

2. Operator and (a)
Fungsi :
melakukan fungsi logika and terhadap 2 ekspresi mengembalikan hasil true bila 
kedua ekspresi benar. Memiliki prioritas lebih rendah dibandingkan dengan 
operator string, integer dan file.

3. Operator or (o)
Fungsi :
melakukan fungsi logika or terhadap 2 ekspresi mengembalikan hasil true bila salah satu ekspresi benar
Memiliki prioritas lebih rendah dibandingkan dengan operator a.

  9. Pengulangan dengan for
         Berfungsi untuk menjalankan sekelompok perintah secara berulangulang 
sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan. Perintah-perintah antara do dan 
done disebut badan Iterasi (Body Loop).
         Pertama kali loop dijalankan, var disubstitusi dengan word1 
(atau $1 untuk for tanpa list) lalu badan iterasi dijalankan. Berikutnya var 
disubstitusikan dengan word2 (atau $2 untuk for tanpa list) kemudian badan 
iterasi dieksekusi lagi dan seterusnya. Badan literasi ini dijalankan berulangulang 
dari atas ke bawah sebanyak:
•Jumlah word dalam list setelah in
•Jumlah argumen pada command line (untuk for tanpa list)

Contoh :
1. For dengan list
2. For tanpa list

sumber : http://aratakame357.blogspot.co.id/2015/10/shell-pada-linux-centos-shell-perintah-1.html





Startup and Shutdown Linux

Selama proses booting, Linux akan memanggil sebuah loader yang disebut dengan LILO (belakangan juga muncul loader bernama GRUB), yang kemudian akan memanggil sebuah program yang bernama dengan nit. Program init inilah yang kemudian akan memeriksa file-file inisialisasi sistem, lokasi file-file tersebut berada, dan menjalankan Linux sesuai dengan default run level yang digunakan.
Startup

Proses startup dimulai ketika sistem sudah memanggil LILO dan proses booting sudah diserahkan pada sebuah program induk yang disebut dengan init. Pada hampir kebanyakan distribusi Linux, proses startup mengikuti aturan-aturan seperti berikut :  
     1. Eksekusi LILO
   2. LILO Memuat secondary loader pada /boot/chain.b /boot/chain.b menjalankan Kernel Linux. Sampai pada bagian ini, seorang pengguna akan melihat tampilan pesan pada layar seperti menjalankan daemon, memerika integritas perangkat keras, dan
sebagainya.
    3. Kernel menyerahkan tugasnya kepada init.
    4. Init menjalankan berbagai program di belakang layar yang dibutuhkan oleh seorang user untuk login ke dala sistem.
    5. Init memanggil program yang digunakan untuk login.


Proses Startup pada tiap Distribusi
Setelah init mengambil alih tugas booting sistem dari LILO atau GRUB, init akan menjalankan sistem sesuai dengan default run level yang digunakan. Pada beberapa distribusi, penanganan run level ini berbeda satu dengan lainnya.

Run Level pada Linux :  
a. 0 Halt
Run Level 0 : /etc/rc.d/rc0.d
Seperti yang anda lihat pada tabel diatas, run level 0 akan menjalankan sekumpulan script yang digunakan untuk shutdown. Script pada run level ini akan menjalankan proses seperti berikut :
1. Mematikan semua proses yang sedang berjalan.
2. Mematikan file virtual memory yang di swap.
3. Melakukan proses unmounting swap dan filesistem yang di mount.
b. 1 Single user mode
Run Level 1: /etc/rc.d/rc1.d
Run Level 1 merupakan single user mode, atau merupakan mode untuk melakukan administrasi, run level ini digunakan seorang sistem administrator untuk melakukan perawatan software.
Untuk masuk kedalam mode ini pada waktu boot ketikkan perintah seperti berikut ini:
     1. boot : linux single 
Dengan demikian akan langsung masuk kedalam run level 1 dengan melewati berbagai argumen yang ada pada kernel.
     2. Multi user, tidak ada NFS
Run Level 2: /etc/rc.d/rc2.d
Runlevel 2 merupakan multiuser mode. Pada run level ini fungsi untuk networking bisa dijalankan kecuali untuk network file system (NFS). Pilihan ini berguna jika anda hanya menjalankan komputer PC anda untuk stand alone.
     3. Full multiuser mode
Run Level 3: /etc/rc.d/rc3.d
Runlevel 3 merupakan default run level yang ada pada file /etc/inittab. Untuk distribusi keluaran akhir seperti redhat 7.0 menggunakan runlevel 5 sebagai defaultnya.
     4. Unused (tidak digunakan)
Run Level 4: /etc/rc.d/rc4.d
Runlevel 4 digunakan sebagai run level yang bisa anda setting kembali untuk menjalankan run level anda sendiri. Dengan demikian anda bisa membuat run level dengan meletakkan file-file yang ingin anda gunakan atau tidak anda gunakan dengan cara membuat file-file yang memiliki simbolik link ke direktori atau file lain yang telah anda pilih.
     5. X11
Run Level 5: /etc/rc.d/rc5.d
Run level 5 digunakan untuk menjalankan aplikasi pada X window. Pada run level ini banyak servis networking yang juga diaktifkan.
     6. reboot
Run Level 6: /etc/rc.d/rc1.d
Run level 6 digunakan untuk reboot sistem. Isi dari direktori pada level ini merupakan link yang sama dengan runlevel 0, akan tetapi pada script yang yang digunakan untuk mematikan sistem diganti dengan script yang digunakan untuk mereboot komputer.

Struktur program init terdiri atas direktori seperti berikut ini :
init.d
rc0.d
rc1.d
rc2.d
rc3.d
rc4.d
rc5.d
rc6.d

Tiap-tiap nomor dalam nama direktori memiliki hubungan dengan tiap run level di atas. Tiap direktori berisikan shell script yang berguna untuk menjalankan atau menghentikan servis yang dibutuhkan pada setiap run level. Nama file pada setiap script shell pada masing-masing direktori dimulai dengan huruf S atau K. Huruf S berarti start (Menjalankan proses) dan K berarti Kill (mematikan proses).


K00linuxconf@ | K15numlock@ | K60atd@ | K80random@ | K97sound@
K05keytable@ | K20kheader@ | K60crond@ | K92anacron@ | K99syslog@
K10xfs@ | K30usb@ | K65identd@ | K95harddrake@ | S00killall@
K11drakfont@ | K44rawdevices@ | K75netfs@ | K95kudzu@ | S01halt@

Setiap script hanya bisa menerima perintah yang berasal dari init untuk dijalankan (start) atau berhenti (stop), sebagai contoh jika anda menjalankan perintah untuk menghentikan servis buat sound, maka pada konsol anda ketikkan perintah sebagai berikut :

/etc/rc.d/init.d/sound start

Atau anda hendak menghentikan servis tersebut, yang harus anda lakukan seperti berikut ini :

/etc/rc.d/init.d/sound stop


Shutdown
Berikut ini adalah file-file yang digunakan ketika proses mematikan komputer berjalan :
K00linuxconf -> ../init.d/linuxconf*
K05keytable -> ../init.d/keytable*
K10xfs -> ../init.d/xfs*
K11drakfont -> ../init.d/drakfont*
K15numlock -> ../init.d/numlock*
K20kheader -> ../init.d/kheader*
K30usb -> ../init.d/usb*
K44rawdevices -> ../init.d/rawdevices*
K60atd -> ../init.d/atd*
K60crond -> ../init.d/crond*
K65identd -> ../init.d/identd*
K75netfs -> ../init.d/netfs*
K80random -> ../init.d/random*
K92anacron -> ../init.d/anacron*
K95harddrake -> ../init.d/harddrake*
K95kudzu -> ../init.d/kudzu*
K97sound -> ../init.d/sound*
K99syslog -> ../init.d/syslog*
S00killall -> ../init.d/killall*
S01halt -> ../init.d/halt*
Sumber : http://shalmana.blogspot.co.id/2013/12/startup-dan-shutdown-di-linux.html

Minggu, 01 Januari 2017

Hak Akses Pada CentOS

Hak Akses (File permission) adalah hak akses bagi user untuk membaca,menulis dan mengeksekusi sebuah file. File permission atau kepemilikkan file pada sistem operasi linux dipisahkan menjadi 3 yaitu : user, group, dan other. Berikut penjelasannya :
  • User yaitu User atau orang yang memiliki file. Secara default, pengguna yang menciptakan file tersebut akan menjadi pemilik file tersebut.
  • Group yaitu Grup User yang memiliki File tersebut. Semua pengguna yang masuk ke dalam kelompok mempunyai hak akses yang sama untuk file tersebut.
  • Other yaitu Pengguna yang bukan pemilik file dan tisak masuk ke dalam kelompok yang sama.
Di dalam linux ada 3 macam Hak Akses, yaitu:  
1. r untuk read (hanya dapat membaca sebuah file/program)
2. w untuk write (dapat mengedit sebuah file/program)
3. x untuk execute (dapat menjalankan sebuah program)Hak akses ini berguna agar tidak semua orang dapat mengakses atau merubah file yang ada di komputer kita. selain itu juga untuk membatasi penggunaan software tertentu yang dapat melakukakan perubahan pada OS linux.

untuk melihat hak akses dari suatu file gunakan perintah ls -l pada terminal, contoh hasil setelah mengetikkan perintah
                                    -rwxr-xr-x 
perhatikan baris  rwxr-xr-x , baris tersebut mewakili 3 user dan setiap user memiliki 3 hak akses:
* rwx pertama untuk o (owner) 
Maksud hak akses rwx -> rwx artinya user sebagai admin dapat membaca, menulis dan menjalankan file tersebut.

* r-x untuk u(user) 
Group dapat hak akses r-x -> r-w artinya group hanya dapat read dan excecute, namun karena di bagian write di tulis strip (-) maka group tidak dapat write(mengedit) file tersebut.

* r-x terakhir untuk o(other).  
other dapat hak akses r-x  -> untuk other hak aksesnya sama seperti group.
     Kita dapat mengkonfigurasi hak akses dengan perintah chmod, ada dua cara yang dapat digunakan yaitu Cara Simbolik dan Cara Numerik.

Cara Simbolik
  • Pertama : kita harus memutuskan apakah kita mengatur hak akses untuk pengguna (u), kelompok (g), pengguna lainnya (o), atau ketiganya (a).
  • Kedua : kita bisa menambahkan izin (+), menghapus (-), atau menghapus izin sebelumnya dan menambahkan izin yang baru (=).
  • Ketiga : tentukan perizinannya. Apakah readers mengatur izin read (r), write (w), execute (e), atau ketiganya.
  • Keempat : kita hanya tinggal memberikan perintah untuk chmod, hak akses mana yang akan di rubah.



Cara Numerik

Cara ini diwakili oleh 3 angka octal untuk perizinan filenya.
Standar umumnya adalah:
4= read (r)
2= write (w)
1= execute (x)
0= tidak ada izin (-)

Jika ingin mendapatkan hak akses yang kita inginkan kita hanya tinggal menjumlahkan angka yang sesuai .

Contoh :

1. Kita ingin mendapatkan hak akses Read Write dan Execute secara bersamaan maka numeriknya menjadi seperti ini:
Read + write + execute
4 + 2 + 1 = 7

2. Kita ingin mendapatan hak akses read dan execute secara bersamaan maka numeriknya akan menjadi seperti ini:
Read + Execute
4 + 1 = 5


sumber : http://squirrel-mail.blogspot.co.id/2016/04/hak-akses-di-sistem-operasi-linux.html

Bootloader

Bootloader itu adalah salah satu program yang mampu memberikan aksesibilitas untuk memodifikasi sistem, serta sebuah program yang berfungsi untuk memuat (meload) OS ketika  dalam proses booting. Manfaat dari Locked Bootloader adalah

  1. keadaan stock rom
  2. menjaga garansi
  3. menjaga aksesbilitas pengguna (terbatas)


GRUB 
     Grub Loadermerupakan sebuah sistem pada komputer yang terdapat dua atau lebih sistem operasi atau OS (linux dan windows). Grub loader sendiri fungsinya adalah sebagai salah satu fasilitas pilihan OS pada saat komputer booting atau mulai di hidupkan, Kalau komputer kita ada grub loader-nya, maka kita bisa pilih OS yang ingin kita pilih dan kemudian Log On. Sedangkan kalau tidak ada grub loadernya atau grubnya rusak bahkan hilang kita tidak bisa masuk.
Pada proses booting, program yang dijalankan pertama kali setelah BIOS selesai adalah GRUB (bila telah menginstall Linux). GRUB singkatan dari GRand Unified Bootloader, yaitu program kecil yang menampilkan pilihan sistem operasi pada saat proses booting sehingga nantinya dapat melakukan multiple boot. GRUB sangat berguna apabila kita menginstall lebih dari satu sistem operasi pada satu komputer, misalnya Microsoft Windows XP dan Linux Ubuntu. Istilah karenanya adalah dual booting. Biasanya default sistem operasi pada menu GRUB adalah Linux Ubuntu. Istilah default disini artinya adalah sistem operasi yang akan dijalankan secara otomatis apabila kita tidak memilih sistem operasi lain pada daftar menu GRUB. GRUB dapat di konfigurasi sesuai keinginan. Namun apabila salah dalam pengeditan maka saat booting GRUB tidak akan dapat masuk ke system operasi yang tersedia. Letak konfgurasi GRUB adalah /boot/grub/grub.cfg
File konfigurasi boot loader Grub pada centos /boot/grub/menu.lst atau/boot/grub/grub.cfg , file ini harus berisi setidaknya baris ini:
  default = 0
  timeout =5
  # Untuk boot kernel default
  title CentOS Linux
  root (hd0,1)
  kernel /boot/vmlinuz root=LABEL=/
  initrd    /boot/initrd.img
Penjelasan dari file konfigurasi diatas kurang lebih sebagai berikut:
1. default
Bagian ini berisi pilihan sistem yang akan di-load jika user tidak menekan tombol apapun ketika proses booting berjalan, pada file konfigurasti diatas default=”0″, berarti sistem yang akan di-load adalah sistem dengan urutan yang pertama, 0 berarti yang pertama, 1 berarti yang kedua. Sistem dengan urutan yang pertama pada contoh diatas adalah title Ubuntu Linux ini yang akan diload secara default.
2. timeout
Bagian ini berisi waktu dalam satuan detik, yang dibutuhkan oleh Grub untuk me-load sistem operasi default jika user tidak menekan tombol apapun ketika proses booting berjalan, pada contoh diatas set timeout=5, berarti jika dalam 5 detik user tidak menekan tombol apapun maka Grub akan me-load sistem operasi default-nya, dalam contoh me-load “LINUX”.
3. title
Teks yang akan muncul dalam menu Grub, dibawahnya berisi konfigurasi untuk masing-masing sistem operasi yang akan di-load.
4. root
Root menandakan lokasi penyimpanan kernel sistem. Pada contoh diatas set root=’(hd0,1)’, berarti kernel sistem berada di harddisk pertama pada partisi kedua.
5. kernel
Untuk konfigurasi letak dari kernel.
6. initrd
Untuk memberitahukan letak init ram disk berada pada file /boot/initrd.img



Pada bootloader terdapat 7 macam runlevel, diantaranya:
  1. Runlevel 0  =>  untuk menshutdown komputer
  2. Runlevel 1  =>  untuk mode single user
  3. Runlevel 2  =>  untuk mode multiuser tanpa NFS
  4. Runlevel 3  =>  untuk mode full multiuser
  5. Runlevel 4  =>  tidak digunakan (hanya sebagai pelengkap saja)
  6. Runlevel 5  =>  untuk mode full multiuser dengan X-based
  7. Runlevel 6  =>  untuk merestart komputer
1. Mengubah Warna pada Tampilan Awal
 Pada tampilan awal CentOS, warna tulisan dapat diganti menjadi cyan/blue  dan white/black. Dengan cara :
  • Masuk sebagai super user ( $ su-   ) 
  • Lalu masuk ke menu # vi /boot/grub/menu.lst
  • Tekan " i " lalu Ubah perintah pada colorwhite/black menjadi color cyan/blue (jika ingin warna biru). Tulisan color terletak diaatas tulisan hidden atau tepat diatas title.
  •  Untuk menyimpan perintah tekan esc lalu :wq!
  • Lalu ketik reboot, maka lihat perubahannya.

2. Mengubah title
Title pada GRUB dapat diubah tulisannya sesuai  yag kita inginan. dengan cara : 
 
  • Masuk sebagai super user ( $ su-   ) 
  • Lalu masuk ke menu # vi /boot/grub/menu.lst 
  • Tekan " i " lalu cari tulisan root(hd 0,6). Arti tulisan (hd 0,6) menunjukkan harddisk 1, partisi 7.
  • Kemudian ubah tulisan pada title, misal:  - title yang pertama untuk CentOS.
                                                                             - title yang kedua untuk windows.

  •  Untuk menyimpan perintah tekan esc lalu :wq!
  • Lalu ketik reboot, maka lihat perubahannya.
3.Megganti Background
  • Masuk sebagai super user ( $ su-   ) 
  • Lalu masuk ke menu # vi /boot/grub/menu.lst
  • Pilihlah satu gambar lalu buka gambar tersebut menggunakan aplikasi GNU Image Manipulation Program, setelah itu lakukan beberapa langkah sebagai berikut = image-scale image(640x480) , lalu image-mode-indexed-Maximum Number of Colors(14), setelah itu save as gambar dengan format '.xpm'
  • Lakukan extract data = # gzip /home/user/Desktop/ Gambar.xpm
  • Kemudian pindahkan data = # mv /home/user/Desktop/ Gambar.xpm.gz /boot/grub/
  • Untuk melihat file ada atau tidak = # cd /boot/grub 
  • Masuk kembali ke isi grub, lalu ganti splashimage menjadi nama gambar yang telah kita edit sebelumnya
  • Lalu ketik reboot, maka lihat perubahannya.
4. Konfigurasi Password
  • Masuk sebagai super user ( $ su-   ) 
  • Lalu masuk ke menu # vi /boot/grub/menu.lst
  • Password diletakkan di atas title = Peletakkan ini akan menyebabkan menu tidak dapat diubah pada waktu grub ditampilkan. Apabila ingin mengubah menu maka pengguna harus menekan tombol "p" terlebih dahulu dan memasukkan password.
  • Password diletakkan di bawah title = Efek dari pemberian password dengan cara ini ketika anda memilih suatu OS, maka Anda akan dimintai password agar Anda dapat masuk ke OS tersebut.
     


    Cara lain mengganti password :
    • Masuk sebagai super user ( $ su-   ) 
    • ketik grub -md5 -crypt
    • Masukkan password, lalu enter, lalu masukkan reply pass. Copy kata-kata anehnya,lalu masuk ke menu  # vi /boot/grub/menu.lst
    • Setelah masuk ke menu # vi /boot/grub/menu.lst, lalu dibawah title masukkan password yang kita inginkan (spasi) --md5 (spasi) paste kata-kata aneh tadi.
    • Reboot, dan lihat apa yang terjadi. 
    Nb : fungsi --md5 untuk menterjemhin kata aneh. Kata-kata aneh yang dimasud adalah 32142ebruh24ij2n\#45$efefjroqnwrr%#4hiudsinoijei menjadi password yang kita inginkan. 

    sumber :https://chellme.blogspot.co.id/2012/09/boot-loader-grub-loader-dilinux.html
 

Manajemen Paket RPM pada CentOS

         RPM (RedHat Package Manager) adalah  sebuah paket program yang dikembangkan dengan maksud mempermudah proses manajemen paket program di sistem operasi Linux, misalnya menginstalasi paket, menguninstalasi, melihat informasi paket, dan sebagainya.
         Red Hat memperkenalkan RPM pertama kali tahun 1995. RPM sekarang adalah sistem manajemen paket yang digunakan resmi pda LSB (Linux Standard Base). Perintah rpm sendiri mempunyai beberapa kelompok dan sub-kelompok opsi antara lain:
  • melakukan query dan memverifikasi paket
  • menginstall, mengupdate dan menghapus paket
  • fungsi pakar dan lain-lain
          Di artikel ini nanti kita akan berfokus pada dua kumpulan fungsi yang pertama. Untuk fungsi-fungsi pakar dan lainnya silakan lihat di halaman manual RPM (man rpm).
Sebagai catatan, perintah rpm adalah perintah utama untuk menggunakan RPM, sedangkan .rpm adalah ekstensi file yang digunakan untuk mengidentifikasinya sebagai file berbasi RPM.

          RPM dikembangkan oleh para insinyur RedHat namun saat ini RPM telah banyak dipakai oleh distribusi-distribusi Linux, tidak hanya terbatas pada RedHat, SuSE, Mandrake, Trustix Merdeka adalah beberapa contoh di antaranya. Mungkin dapat dikatakan bahwa RPM adalah standar defacto untuk pemaketan aplikasi.

        RPM atau Redhat Package Manager dapat Anda install dengan perintah:

$ sudo rpm -i namapaket.rpm

Tapi sebelumnya direktorinya harus berada dimana paket itu ada dengan cara
$ cd /direktori/paket/

Untuk melihat paket-paket yang ter-install pada sistem dapat menggunakan perintah:
$ rpm -qa

Catatan:
Jangan ketik ‘$’ pada awal perintah seperti contoh-contoh perintah di atas. Tanda ‘$’ diawal baris hanya merupakan simbol shell command-line.

*Menghapus (unisntall) program :
 #rpm -efoobar

*Test apakah program terinstal dengan benar :
 #rpm -v <nama paket>

*Verifikasi secara keseluruhan dan melihat mungkin ada yang hilang :
#rpm -va

*Menampilkan semua nama paket yang terinstal di sistem :
# rpm -qa

*Menampilkan informasi mengenai suatu paket :
#rpm -q<nama paket>

*Update / upgrade
#rpm -u <nama paket.rpm>

RPM Querty
RPM dengan opsi -q memberikan informasi tentang paket sebagai berikut :
#rpm -q samba
  samba -q
  samba -q -2.0.5.15
#
Maka, informasi yang akan di tampilkan dari paket samba versi 2.0.5.15
 adalah:
  • Menampilkan informasi yang lebh rinci.
  • List(daftar) semua file (5).
  • Menampilkan hanya teks dokumen saja.
  • Menampilkan hanya konfigurasi file.
  • Info tentang paket memiliki file apasaja.
  • Berfungsi pada paket yang belum diinstalasi.
  • Scripts untuk menampilkan script untuk instalasi.
sumber : http://emka.web.id/linux/rpm/2010/mengenal-rpm-dan-yum/