Backup dan recovery merupakan kata yang saling berkaitan. Backup berarti kita membuat cadangan dari data yang sudah ada untuk disimpan dalam bentuk yg lain atau sama. Recovery, adalah merubah bentuk dari cadangan untuk dikembalikan menjadi data yang semula sudah ada.
Kegunaan
atau manfaat back up data yaitu kita masih mempunyai cadangan data dari
data yang hilang/rusak/terhapus, baik yang disebabkan oleh kesalahan
kita sendiri atau faktor lain di luar kemampuan kita, seperti: terkena
virus, file rusak (tidak bisa dibuka), perangkat komputer
error/bermasalah, mati listrik, bencana, dan lain sebagainya.
Dengan
begitu cadangan data yang sudah kita simpan tersebut dapat kita gunakan
kembali sebagai pengganti data yang telah hilang/rusak/terhapus tadi.
Fungsi back up data lebih mengacu pada faktor keamanan dan kenyamanan
dalam menggunakan komputer.
Cara membackup pada linux terdapat 2 cara yaitu :
1. Backup dengan TAR
TAR adalah layanan RAR (sebua format arsip file yang dikompres). Akan tetapi, TAR ini dipakai di linux/unix. Rumit, tapi mudah jika dipelajari.
Syntax :
#tar [opsi] [nama file] [folder / file yang akan dikompres]
Contoh :
#tar cut /home/OS08/PLJH
kemudian untuk melihat isi direktori, dapat dengan tvr.
#tar tvf/home/OS08/PLJH
Format penulisan pada TAR :
tar-cvf /home/OS08/documents/backup/backuppljh.tar /home/OS08/desktop/pljh/
ket :
- /home/OS08/documents/backup/backuppljh.tar = tujuan backup
- /home/OS08/desktop/pljh/ = lokasi backup
TAR terbagi menjadi 2 yaitu :
- tar -xvf /home/OS08/documents/backup/backuppljh.tar = untuk restore
- tar -tvf /home/OS08/documents/backup/backuppljh.tar = untuk backup
2. Backup dengan CPIO
CPIO baru dapat bekerja jika program tersebut menerima input daftar nama file yang akan di backup. Itulah sebabnya kita gunakan perintah Find. Sama seperti TAR, CPIO menyertakan slash( / ) setelah nama dokumen.
Syntax : < : restore
cpio -it < namafile > : backup
Format penulisan CPIO :
Jika sudah berada di lokasi filenya :
find pljh/ -print cpio -o > /home/OS08/dekstop/backuppljh.cpio
Perbedaan TAR dan CPIO :
TAR = tujuan dulu lalu lokasi.
CPIO = lokasi dulu lalu tujuan.
Restore data
Restore dan recovery adalah proses
penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses
pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai
tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses
backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup
dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, banyak software
yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan
kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore
dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup
memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat
bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu
dilakukan dengan teratur.
Syntax :
#cpio -i < nama file
Penjadwalan (Crontab)
Crontab adalah sebuah perintah yang sangat berguna untuk menjalankan
tugas-tugas yang terjadwal, sehingga akan mengurangi waktu administrasi.
Selain crontab, ada juga perintah lain: anacron dan at. Anacron digunakan
untuk melakukan penjadwalan suatu perintah untuk komputer yang tidak
selalu menyala terus menerus. Anacron menggunakan interval waktu harian,
mingguan, dan bulanan. Sedangkan perintah at menjalankan suatu tugas sekali pada satu waktu. Yang paling sering digunakan adalah crontab, karena lebih serba guna, dan dapat diatur untuk berjalan pada sembarang interval waktu.
Dalam melakukan administrasi sistem, pengaturan cron dilakukan melalui file crontab, yang berisi jadwal waktu dan script yang harus dieksekusi. System Linux memiliki file crontab default, yaitu /etc/crontab,
yang akan menjalankan beberapa script pada waktu yang telah ditentukan,
misalnya setiap jam, harian, mingguan, dan bulanan. Pertama kali
membuka file ini, anda mungkin akan sedikit bingung.
Terdapat dua buah file yang menentukan user mana yang bisa menggunakan crontab: /etc/cron.allow dan /etc/cron.deny. Biasanya, hanya ada file cron.deny
pada sistem, dan jika file ini ada, dan terdapat nama user di dalamnya
(satu user per baris), maka user tersebut tidak diperbolehkan
menggunakan perintah crontab. Jika terdapat file cron.allow, maka hanya user yang namanya terdapat pada file ini yang diperbolehkan menggunakan perintah crontab.
Pada file crontab, terdapat enam field untuk setiap entry, dan masing-masing field dipisahkan oleh spasi atau tab.
Pada file crontab, terdapat enam field untuk setiap entry, dan masing-masing field dipisahkan oleh spasi atau tab.
- Lima field pertama menentukan kapan perintah akan dijalankan.
- Field ke-enam adalah perintah yang akan dijalankan.
Minute - 0-59. Hour - 0-23 24-hour format. Day - 1-31 Day of the month. Month - 1-12 Month of the year. Weekday - 0-6 Day of the week. 0 refers to Sunday.Pada file crontab, akan tampak seperti ini:
# min(0-59) hours(0-23) day(1-31) month(1-12) dow(0-6) command 34 2 * * * sh /root/backup.shPada contoh tersebut, perintah “sh /root/backup.sh” akan dijalankan pada jam 2:34 AM setiap hari.
Tanda bintang pada contoh tersebut berarti ‘semua waktu‘. Tanda bintang pada kolom ‘menit’ berarti “jalankan setiap menit”.
Syntax :
#export EDITOR = Nano
Jika ingin melakukan perintah secara terjadwal dapat dilakukan dengan perintah crontab :
crontab -e : membuka file crontab yang sudah ada atau membuat file baru.
crontab -l : menampilkan isi file crontab.
crontab -r : menghapus file crontab.
crontab -u : mengedit crontab milik user
Membuka crontab
sudo crontab -e
Beberapa tips dalam menggunakan cron:
- Selalu gunakan path absolut.
- Jika anda tidak yakin apakah tugas-tugas cron telah selesai, periksalah email anda.
- Hapus entry cron yang sudah tidak diperlukan lagi.
- Pastikan crond berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar